Salah satu kisah terkenal adalah Kaisar Montezuma dari suku Aztec, yang konon meminum cokelat untuk meningkatkan energinya sebelum menemui ratu atau selirnya.
Cokelat dalam bentuk yang kita kenal sekarang mulai populer pada abad ke-19, ketika revolusi industri memungkinkan produksi massal cokelat. Pada saat yang sama, Hari Valentine mulai dipromosikan sebagai hari untuk mengekspresikan cinta romantis.
Produsen cokelat melihat peluang emas ini dan mulai memasarkan cokelat sebagai hadiah yang sempurna untuk Hari Valentine.
Salah satu pelopor dalam tradisi ini adalah Richard Cadbury, seorang pembuat cokelat Inggris. Pada tahun 1861, ia menciptakan kotak cokelat berbentuk hati yang dihias dengan desain artistik.
Kotak ini tidak hanya berisi cokelat lezat tetapi juga dapat digunakan sebagai tempat menyimpan kenang-kenangan. Inovasi ini sukses besar dan memperkuat hubungan antara cokelat dan Hari Valentine.
Cokelat sering dianggap sebagai simbol cinta dan kebahagiaan. Kandungan zat kimia dalam cokelat, seperti feniletilamin dan serotonin, dapat meningkatkan suasana hati dan menciptakan perasaan bahagia.
Feniletilamin bahkan dikenal sebagai "molekul cinta" karena dapat menimbulkan sensasi mirip dengan perasaan jatuh cinta.