Jika Imlek memiliki makna global sebagai perayaan Tahun Baru China, Sincia lebih mengacu pada perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia dengan sentuhan lokal. Sincia sering kali dikaitkan dengan tradisi-tradisi khas Indonesia, seperti acara kumpul keluarga besar yang disertai doa bersama di altar leluhur atau di kelenteng.
Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara Sincia dan Imlek:
Meskipun memiliki perbedaan, Sincia dan Imlek memiliki beberapa kesamaan yang membuat keduanya tetap saling berkaitan, antara lain:
Merayakan Tahun Baru Lunar
Baik Sincia maupun Imlek sama-sama menandai pergantian tahun berdasarkan kalender lunar, yang dihitung berdasarkan siklus bulan.
Nilai Kekeluargaan
Keduanya menekankan pentingnya nilai kekeluargaan. Momen ini digunakan untuk berkumpul bersama keluarga besar, berbagi kebahagiaan, dan mempererat hubungan antaranggota keluarga.
Doa dan Harapan
Baik dalam tradisi Sincia maupun Imlek, doa dan harapan menjadi bagian penting dari perayaan. Umat berdoa untuk kesehatan, kemakmuran, dan keberkahan di tahun yang baru.
Memahami perbedaan antara Sincia dan Imlek dapat membantu kita menghargai keragaman budaya, terutama di Indonesia yang kaya akan tradisi. Dengan mengetahui perbedaannya, kita dapat lebih menghormati tradisi masyarakat Tionghoa sekaligus menghindari kesalahpahaman terkait istilah yang digunakan.