Mengapa Lebaran Sering Bikin Berat Badan Naik?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Mar 2025, 07:00
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Berat Badan Naik Ilustrasi - Berat Badan Naik (Freepick)

Ntvnews.id, Jakarta - Lebaran merupakan momen yang dinanti-nantikan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Selain sebagai waktu untuk berkumpul dengan keluarga, Lebaran juga identik dengan berbagai hidangan lezat dan khas yang menggugah selera.

Hal ini juga membuat banyak orang mengeluh karena berat badan mereka menjadi naik setelah Lebaran.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut beberapa alasan utama yang menyebabkan kenaikan berat badan saat Lebaran yang telah dilansir dari berbagai sumber .

1. Konsumsi Makanan Bersantan dan Berlemak

Hidangan khas Lebaran seperti opor ayam, rendang, dan gulai umumnya mengandung santan dan lemak yang tinggi. Santan kaya akan kalori dan lemak jenuh yang jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Ditambah lagi, makanan ini sering disantap dengan ketupat atau nasi yang juga mengandung karbohidrat tinggi.

2. Asupan Gula Berlebihan dari Kue dan Minuman Manis

Lebaran juga identik dengan aneka kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju yang mengandung banyak gula dan mentega. Selain itu, minuman manis seperti sirup, es buah, dan es campur sering menjadi pelengkap saat bersilaturahmi. Konsumsi gula yang berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, yang akhirnya menyebabkan penumpukan lemak.

3. Porsi Makan yang Tidak Terkontrol

Saat Lebaran, suasana kekeluargaan yang hangat sering kali membuat kita makan dalam porsi yang lebih besar dari biasanya. Banyaknya pilihan makanan yang menggoda juga membuat kita sulit menahan diri untuk tidak mencicipi semuanya. Hal ini mengakibatkan asupan kalori yang berlebihan dan menyebabkan berat badan naik. 

Baca juga: Rekomendasi Minuman Sehat untuk Menetralisir Santan dan Gula Berlebih

4. Kurangnya Aktivitas Fisik

Setelah sebulan penuh menjalani puasa dengan pola makan yang lebih teratur, banyak orang cenderung lebih santai saat Lebaran. Aktivitas fisik berkurang karena lebih banyak dihabiskan untuk berkumpul, bersantai, atau bepergian ke rumah sanak saudara. Tanpa aktivitas fisik yang cukup, kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak terbakar dengan baik sehingga disimpan sebagai lemak.

5. Pola Tidur yang Berubah

Selama Lebaran, banyak orang mengalami perubahan pola tidur akibat jadwal silaturahmi dan berbagai kegiatan lainnya. Kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, sehingga seseorang lebih cenderung mengonsumsi makanan dalam jumlah berlebih. Selain itu, kurang tidur juga dapat memperlambat metabolisme tubuh yang berdampak pada peningkatan berat badan.

6. Efek Rebound Setelah Puasa

Selama bulan Ramadan, tubuh telah beradaptasi dengan pola makan yang lebih sedikit. Namun, ketika Lebaran tiba, banyak orang cenderung "balas dendam" dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah besar. Tubuh yang sudah terbiasa dengan pola makan terbatas bisa mengalami lonjakan berat badan karena metabolisme masih dalam tahap penyesuaian. 

Cara agar tetap bisa menikmati hidangan Lebaran tanpa khawatir berat badan naik, penting untuk menerapkan pola makan seimbang, mengontrol porsi, dan tetap aktif bergerak. Dengan menjaga kebiasaan sehat, Anda bisa merayakan Lebaran dengan lebih nyaman dan tetap bugar. 

x|close