‘Balas Dendam’ Makan Setelah Sebulan Puasa, Waspada Penyakit Ini Saat Lebaran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Mar 2025, 08:00
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Lebaran Kumpul Keluarga Ilustrasi - Lebaran Kumpul Keluarga (Freepick)

Ntvnews.id, Jakarta - Lebaran menjadi momen yang dinanti-nantikan setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh, selain menjadi ajang silaturahmi, perayaan ini juga identik dengan berbagai hidangan lezat yang menggugah selera.

Namun, tidak sedikit orang yang mengalami fenomena "balas dendam" makan setelah puasa, yaitu mengonsumsi makanan secara berlebihan tanpa kontrol.

Hal ini dapat berisiko terhadap kesehatan, terutama memicu berbagai penyakit yang sering muncul saat Lebaran. Apa saja penyakit yang perlu diwaspadai? Simak ulasan berikut!

1. Gangguan Pencernaan

Setelah sebulan berpuasa, sistem pencernaan telah beradaptasi dengan pola makan yang lebih teratur dan jumlah makanan yang lebih sedikit. Saat Lebaran, konsumsi makanan berlemak, bersantan, dan tinggi gula dalam jumlah besar dapat membebani lambung dan usus, menyebabkan gangguan pencernaan seperti:

  • Diare akibat konsumsi makanan yang terlalu berminyak atau tidak higienis.

  • Maag dan asam lambung naik akibat pola makan yang tidak teratur dan konsumsi makanan pedas atau asam.

  • Sembelit akibat kurangnya asupan serat dari buah dan sayuran.

2. Lonjakan Gula Darah dan Diabetes

Makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, serta aneka kue kering dan minuman manis dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara drastis. Ini sangat berisiko bagi penderita diabetes atau orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut. Gejala lonjakan gula darah bisa meliputi:

  • Sering merasa haus dan lapar berlebihan.

  • Mudah lelah dan mengantuk.

  • Sering buang air kecil.

Untuk menghindari risiko ini, penting untuk membatasi konsumsi makanan manis dan menggantinya dengan alternatif yang lebih sehat seperti buah-buahan segar. 

Baca juga: Kecelakaan di Tol Cipali KM 142, 1 Pemudik Tewas

3. Hipertensi dan Penyakit Jantung

Makanan tinggi garam dan lemak jenuh seperti rendang, gulai, dan sambal goreng hati dapat meningkatkan tekanan darah dan kolesterol dalam tubuh. Hal ini bisa berisiko bagi penderita hipertensi dan penyakit jantung. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Pusing atau sakit kepala.

  • Nyeri dada.

  • Detak jantung tidak teratur.

Untuk mengurangi risiko ini, sebaiknya batasi konsumsi makanan tinggi garam dan lemak serta perbanyak konsumsi sayur dan air putih.

4. Asam Urat

Lebaran sering kali menjadi waktu bagi banyak orang untuk mengonsumsi daging merah, jeroan, dan makanan laut dalam jumlah besar. Makanan-makanan ini kaya akan purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, menyebabkan nyeri sendi dan pembengkakan. Untuk menghindari serangan asam urat, penting untuk membatasi konsumsi makanan tersebut dan tetap menjaga hidrasi dengan minum air putih yang cukup.

5. Kenaikan Berat Badan

Fenomena "balas dendam" makan juga berkontribusi pada kenaikan berat badan yang drastis. Konsumsi kalori yang berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik dapat menyebabkan obesitas, yang menjadi faktor risiko berbagai penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung. Oleh karena itu, menjaga pola makan seimbang dan tetap aktif bergerak setelah Lebaran sangat dianjurkan.

Fenomena "balas dendam" makan saat Lebaran dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengontrol pola makan dan menjalani gaya hidup sehat agar tetap bugar selama dan setelah Lebaran. Dengan kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang, kita bisa menikmati momen Lebaran dengan lebih nyaman tanpa mengorbankan kesehatan.

x|close