Ntvnews.id, Jakarta - Kepergian Titiek Puspa meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar dan masyarakat yang mencintainya. Sosok yang telah memberi sumbangsih besar melalui karya-karyanya yang melegenda ini wafat pada usia 87 tahun.
Kebaikannya tak hanya dirasakan oleh publik, tetapi juga oleh anak-anak dan kerabat dekatnya. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Titiek Puspa diketahui sering memanjatkan doa agar bisa meninggal dengan tenang, setelah merasa tugasnya di dunia telah tuntas.
Putri Titiek Puspa, Petty Tunjungsari, mengungkapkan bahwa ibunya sudah sejak lama menunjukkan tanda-tanda kesiapan untuk dipanggil Tuhan.
“Tapi memang beliau itu kepada saya dan adik saya, Ella, sudah sering mengatakan bahwa kalau bahasa Jawa 'Gusti Allah Monggo Kulo dipundut' (Gusti Allah silakan saya diambil)," tutur Petty saat diwawancarai di rumah duka, Kamis, 10 April 2025.
Titiek Puspa (Instagram)
Sebagai anak, Petty banyak belajar dari teladan hidup ibunya. Ia mengisahkan bagaimana ibunya selalu berusaha untuk memberi manfaat kepada sesama dan tak pernah berhenti melakukan kebaikan. Ketika usia membuat kondisi fisik Titiek Puspa melemah, sang legenda memilih berserah kepada kehendak Tuhan.
"Karena sepanjang sepengetahuan saya, 65 tahun belajar jadi anak Titiek puspa, beliau orang yang harus dirinya bermanfaat bagi sesama lain. Jadi ketika dia merasa sudah tidak bisa lagi, dia emang menyerahkan diri kepada Sang Penentu," jelas Petty.
Walaupun duka masih terasa, Petty mengakui bahwa dirinya dan keluarga telah mulai mempersiapkan diri sejak beberapa tahun lalu. Titiek Puspa telah memberi pengertian kepada anak-anak dan cucu-cucunya bahwa waktunya akan tiba, sehingga mereka pun lebih mudah merelakan.
"Jadi kalau dibilang, kami anak anaknya sudah dikondisikan, 3 tahun, 2 tahun dan setahun sebelumnya, keponakan keponakannya sudah mengerti," ucap Petty.
Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, pukul 16.25 WIB, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Ia sempat menjalani operasi akibat pecahnya pembuluh darah di otak bagian kiri. Jenazahnya telah tiba di rumah duka di Pancoran sekitar pukul 20.00 WIB, dan akan dimakamkan keesokan harinya di TPU Tanah Kusir.