Ntvnews.id, Jakarta - Vasektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi permanen yang ditujukan bagi pria. Prosedur ini dilakukan dengan cara memotong atau menutup saluran vas deferens, yaitu saluran yang menghubungkan testis dengan uretra dan menjadi jalur keluarnya sperma saat ejakulasi.
Dengan tersumbatnya saluran tersebut, sperma tidak lagi keluar bersama air mani, sehingga kehamilan tidak akan terjadi meskipun terjadi hubungan seksual.
Dihimpun dari berbagai sumber, Selasa, 29 April 2025, prosedur vasektomi biasanya berlangsung singkat, yakni sekitar 15–30 menit, dan dilakukan di bawah pengaruh anestesi lokal. Dalam banyak kasus, pasien bisa langsung pulang di hari yang sama tanpa perlu rawat inap.
Ada dua teknik utama dalam vasektomi, yaitu vasektomi konvensional (dengan pisau) dan vasektomi tanpa pisau (no-scalpel vasectomy), yang menggunakan alat khusus untuk membuat lubang kecil pada skrotum tanpa sayatan.
Baca Juga: Dedi Mulyadi: Berhenti Bikin Anak Kalau Tak Sanggup Menafkahi
Meskipun termasuk tindakan medis yang sederhana dan aman, vasektomi tetap memerlukan pertimbangan matang karena sifatnya permanen. Prosedur ini umumnya direkomendasikan bagi pria yang sudah yakin tidak ingin memiliki anak lagi di masa depan.
Vasektomi tidak memengaruhi produksi hormon testosteron, tidak menurunkan gairah seksual, dan tidak mengubah kemampuan ereksi atau orgasme. Satu-satunya perubahan adalah tidak adanya sperma dalam air mani.
Namun, penting untuk diketahui bahwa vasektomi tidak memberikan efek kontrasepsi secara instan. Sperma masih bisa terdapat dalam air mani selama beberapa minggu hingga bulan setelah prosedur, sehingga dokter biasanya akan meminta pasien menggunakan metode kontrasepsi tambahan hingga tes air mani menunjukkan hasil nol sperma secara konsisten.
Baca Juga: Disebut 'Gubernur Konten' di DPR, Dedi Mulyadi: Anggaran Iklan Jadi Rp3 Miliar dan Selalu Viral
Di berbagai negara, termasuk Indonesia, vasektomi masih sering disalahpahami sebagai bentuk “kebirian” atau dianggap menurunkan kejantanan pria. Padahal, anggapan tersebut keliru.
Vasektomi adalah pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%. Dukungan dari pasangan dan edukasi yang tepat menjadi kunci agar keputusan untuk menjalani vasektomi bisa diterima dengan bijak.
Di tengah upaya pengendalian populasi dan perencanaan keluarga yang berkelanjutan, vasektomi merupakan bentuk tanggung jawab pria dalam membagi peran kontrasepsi yang selama ini lebih banyak dibebankan kepada perempuan. Pemerintah dan lembaga kesehatan pun terus mendorong pemahaman yang benar tentang vasektomi sebagai salah satu bentuk partisipasi aktif kaum pria dalam program keluarga berencana.