Ntvnews.id, Jakarta - TBC atau tuberkulosis masih menjadi salah satu masalah kesehatan global yang patut diwaspadai, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk dalam 5 besar negara dengan beban kasus TBC tertinggi di dunia. Namun, masih banyak masyarakat yang belum memahami secara jelas tentang bagaimana TBC bisa menular. Benarkah TBC bisa menular lewat sentuhan? Atau hanya melalui batuk dan bersin saja? Yuk, simak penjelasan medisnya secara lengkap!
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi bisa juga menyebar ke organ lain seperti ginjal, tulang, bahkan otak. TBC dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar.
TBC Menular Lewat Apa Saja?
Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah: TBC menular lewat apa saja? Jawabannya tidak sesederhana itu. Berikut ini beberapa fakta medis tentang cara penularan TBC:
1. Melalui Udara (Airborne)
Ini adalah jalan utama penularan TBC. Saat seseorang yang terinfeksi TBC aktif batuk, bersin, berbicara, atau bahkan tertawa, mereka melepaskan droplet atau percikan dahak yang mengandung bakteri ke udara. Jika orang lain menghirup udara yang tercemar ini, mereka berisiko tertular.
Karena itu, ruangan yang tertutup dan sirkulasi udara buruk meningkatkan potensi penularan. Menurut Kementerian Kesehatan RI, satu pasien TBC aktif bisa menularkan penyakit ini kepada 10–15 orang setiap tahun jika tidak diobati.
2. Tidak Menular Lewat Sentuhan
Berbeda dengan flu atau pilek, TBC tidak menular melalui sentuhan tangan, makanan, minuman, atau barang pribadi seperti gelas dan sendok. Penularan hanya terjadi jika seseorang menghirup langsung udara yang mengandung bakteri tersebut.
3. Tidak Menular Lewat Hubungan Seksual atau Darah
Meskipun terdengar menakutkan, TBC bukanlah penyakit menular seksual (PMS) dan tidak menular lewat hubungan seksual ataupun transfusi darah. Namun, bila TBC telah menyerang organ reproduksi atau sistem lain di luar paru-paru (TBC ekstraparu), penanganannya menjadi lebih kompleks dan tetap harus diwaspadai.
Baca juga: Cara Mencegah Tertular TBC di Lingkungan Padat Penduduk
4. Risiko Tinggi pada Ruangan Tertutup dan Padat
Tempat-tempat seperti penjara, panti, asrama, rumah sakit, dan transportasi umum yang padat dan tertutup menjadi lokasi dengan risiko penularan lebih tinggi. Karena itu, penting menjaga ventilasi ruangan tetap terbuka dan menghindari paparan langsung dengan penderita yang sedang batuk atau belum diobati.
Siapa yang Rentan Tertular TBC?
Siapa saja bisa terkena TBC, tetapi beberapa kelompok lebih rentan, seperti:
-
Anak-anak dan lansia
-
Orang dengan sistem imun lemah (misalnya penderita HIV/AIDS)
-
Pekerja kesehatan yang sering berinteraksi dengan pasien TBC
-
Perokok dan penderita diabetes
Pencegahan TBC: Apa yang Bisa Dilakukan?
Untuk mencegah penularan TBC, berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
-
Gunakan masker, terutama saat berada di tempat umum atau dekat dengan pasien TBC.
-
Jaga ventilasi ruangan, agar udara tetap mengalir dan tidak pengap.
-
Cuci tangan secara rutin, meski bukan jalur utama penularan, kebersihan tangan penting untuk menjaga kesehatan secara umum.
-
Lakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika pernah berinteraksi dengan pasien TBC.
-
Vaksin BCG juga dapat diberikan pada anak-anak untuk memberikan perlindungan awal dari TBC.