TBC pada Anak: Lebih Sulit Dideteksi, Benarkah Lebih Berbahaya?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Mei 2025, 07:00
thumbnail-author
Devona Rahmadhanty
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
TBC pada anak sulit untuk dideteksi, bahayakah itu? TBC pada anak sulit untuk dideteksi, bahayakah itu? (pixabay.com )

Ntvnews.id, Jakarta - Di Indonesia, tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Indonesia memiliki jumlah kasus TBC kedua tertinggi di dunia setelah India, menurut data Kementerian Kesehatan RI.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa TBC menyerang orang dewasa dan anak-anak juga. TBC pada anak seringkali sulit dideteksi dan berisiko lebih berbahaya jika tidak ditangani segera.

Mengapa TBC pada Anak Sulit Dideteksi?

Salah satu masalah utama dalam pengobatan TBC pada anak adalah diagnosis yang sulit. Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak biasanya tidak dapat menghasilkan dahak dalam jumlah yang cukup untuk diuji. Namun, metode utama untuk mendeteksi TBC adalah pemeriksaan dahak.

Selain itu, gejala TBC pada anak-anak seringkali tidak jelas. Anak-anak mungkin hanya menunjukkan gejala umum seperti demam ringan, penurunan berat badan, batuk yang tak kunjung sembuh, dan nafsu makan yang menurun. Gejala-gejala ini sering dianggap sebagai flu atau infeksi saluran pernapasan ringan. Akibatnya, sebagian besar kasus TBC pada anak terdiagnosis terlalu dini. 

Baca juga: Cara Mencegah Tertular TBC di Lingkungan Padat Penduduk

Bahaya TBC pada Anak: Lebih dari Sekadar Penyakit Paru

Banyak orang menganggap TBC hanya menyerang paru-paru. Padahal, pada anak-anak, TBC bisa menyerang organ lain seperti tulang, otak, ginjal, dan kelenjar getah bening. Bahkan, jika sistem imun anak sedang lemah, infeksi bisa menyebar ke seluruh tubuh dengan cepat.

Anak-anak di bawah usia 5 tahun dan yang mengalami malnutrisi memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena TBC berat. Selain itu, anak yang tinggal serumah dengan penderita TBC aktif juga sangat berisiko tertular. Inilah sebabnya mengapa skrining dan deteksi dini sangat penting dilakukan, terutama di lingkungan keluarga yang pernah memiliki riwayat TBC.

Upaya Deteksi dan Pencegahan: Peran Orang Tua Sangat Vital

Pemerintah Indonesia melalui program nasional TBC terus berupaya memperluas jangkauan skrining dan pengobatan. Namun, peran orang tua sangat penting dalam upaya pencegahan dan deteksi dini TBC pada anak. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mewaspadai gejala-gejala TBC pada anak

  • Segera memeriksakan anak ke fasilitas kesehatan jika menunjukkan tanda mencurigakan

  • Mengikuti program skrining jika ada anggota keluarga yang positif TBC

  • Menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup

Jika anak telah terdiagnosis TBC, penting untuk mengikuti pengobatan sesuai anjuran dokter secara disiplin. Pengobatan TBC biasanya berlangsung selama enam bulan, dan penghentian obat sebelum waktunya bisa menyebabkan resistensi obat atau kambuhnya infeksi.

x|close