Ntvnews.id, Jakarta - Matcha, minuman Jepang yang terbuat dari bubuk teh hijau, semakin populer sebagai minuman sehat. Mampu menangkal radikal bebas, meningkatkan konsentrasi, dan membantu menurunkan berat badan karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Namun, apakah minum matcha dapat menyebabkan masalah hati?
Pertanyaan ini memiliki alasannya. Menurut beberapa laporan, mengonsumsi matcha terlalu banyak dapat mengganggu fungsi hati. Dalam artikel ini, kami akan menentukan apakah kekhawatiran tersebut benar-benar fakta atau hanya mitos.
Kandungan Matcha yang Bermanfaat
Matcha merupakan teh hijau yang digiling halus dari daun Camellia sinensis. Berbeda dari teh biasa, matcha dikonsumsi utuh sehingga nutrisi di dalamnya lebih maksimal. Matcha mengandung:
-
Epigallocatechin gallate (EGCG), antioksidan kuat dari kelompok katekin
-
L-theanine, asam amino yang mendukung relaksasi
-
Kafein, yang memberikan energi tanpa efek gelisah berlebihan
Kandungan inilah yang membuat matcha dianggap lebih unggul dari teh hijau biasa.
Baca juga: Kebanyakan Minum Matcha, Awas Overdosis!
Apa Hubungannya dengan Masalah Hati?
Jika Anda mengonsumsi matcha lebih dari jumlah yang disarankan, akan ada masalah yang menghampiri. Menurut National Institutes of Health (NIH), mengonsumsi EGCG dalam dosis tinggi, sekitar 800 mg atau lebih setiap hari, dapat membahayakan fungsi hati. Bukan matcha dalam bentuk minuman biasa yang memiliki efek ini, tetapi suplemen teh hijau dengan katekin tinggi.
Laporan dari studi dalam Food and Chemical Toxicology (2018) menunjukkan bahwa hewan percobaan mengonsumsi EGCG dalam jumlah besar. Ini menunjukkan peningkatan enzim hati yang menunjukkan stres hati (hepatotoksisitas). Namun, jumlah EGCG yang terkandung dalam matcha jauh lebih besar daripada yang biasanya dikonsumsi oleh manusia dalam satu atau dua cangkir.
Efek Samping Jika Dikonsumsi Berlebihan
Minum matcha dalam jumlah berlebihan, misalnya lebih dari 5 cangkir per hari secara rutin, dapat memicu:
-
Peningkatan enzim hati
-
Mual atau gangguan lambung
-
Gangguan penyerapan zat besi
Dr. Brent A. Bauer, seorang dokter dari Mayo Clinic, menjelaskan bahwa teh hijau dan matcha secara umum aman, tetapi dosis tinggi dalam bentuk suplemen bisa berdampak negatif.
“Kunci utamanya adalah moderasi,” ujarnya dikutip dari situs resmi Mayo Clinic, Selasa, 20 Mei 2025.
Berapa Takaran Aman Konsumsi Matcha?
Untuk manfaat optimal tanpa risiko, ahli gizi menyarankan maksimal 2–3 cangkir matcha per hari. Tiap cangkir biasanya mengandung sekitar 70 mg EGCG, sehingga masih jauh di bawah ambang batas toksisitas. Jika Anda memiliki masalah liver atau sedang mengonsumsi obat tertentu, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi matcha secara rutin.