Ntvnews.id, Jakarta - Penyanyi Syahrini kembali menuai kontroversi publik, lewat aksinya yang tampil di red carpet Cannes 2025. Tak hanya itu, istri Reino Barack tersebut juga mengaku mendapatkan penghargaan bergengsi dari UNESCO, namun dibantah pihak UNESCO Jakarta.
Saat ditelusuri lebih lanjut, penyanyi 44 tahun itu ternyata mendapatkan penghargaan dari United Society Council melalui platform Listen to Her Parole yang bekerja sama dengan Guila-Clara Kessous sebagai UNESCO's Artist for Peace.
Meskipun ada UNESCO dalam kegiatan tersebut, namun Syahrini bukan meraih piala tersebut dari PBB. Dalam Cannes 2025, pelantun lagu "Sesuatu" itu dinobatkan meraih penghargaan Global Cultural Impact Award.
"Syahrini mewakili yang terbaik yang dapat dicapai oleh selebritas global-menggunakan ketenaran bukan hanya untuk kesuksesan pribadi, tetapi juga sebagai platform untuk perubahan yang berarti," kata Jessica Chaijyaya Ketua United Society Council, 23 Mei 2025.
Baca Juga: UNESCO Bantah Berikan Penghargaan ke Syahrini di Cannes 2025
Segala bentuk kegiatan yang selama ini dilakukan oleh Syahrini, dianggap sangat menginspirasi dan patut dicontoh.
"Dari mendukung anak-anak yatim piatu hingga upaya bantuan bencana, ia telah menunjukkan bagaimana ketenaran dan tanggung jawab," sambungnya.
Aksi kemanusiaan Syahrini ini dianggap patut ditiru oleh para public figure di belahan dunia, seperti kegiatan penggagas kampanye donor darah di wilayah Jawa Barat pada setelah pandemi.
"Kita tidak hanya merayakan apa yang telah dilakukan Syahrini. Kita merayakan apa yang akan ia inspirasikan kepada dunia," jelasnya.
Namun membantah pernyataan Syahrini yang mengaku mendapat penghargaan dari UNESCO, mereka membantah terlibat dalam pemberian penghargaan itu.
"UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud. Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis," kata UNESCO.