Potret Cioko-Ulambanna di Vihara Nimmala Boen San Bio-Tangerang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Sep 2025, 13:59
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Penyelenggaraan Cioko-Ulambanna di Vihara Nimmala Boen San Bio-Tangerang Penyelenggaraan Cioko-Ulambanna di Vihara Nimmala Boen San Bio-Tangerang (dokumen istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta -  Umat Buddha se-Jabodetabek turut serta dalam ibadah Cioko-Ulambana, di Vihara Nimmala – Boen San Bio, Tangerang, Banten, Rabu (17/9) lalu. Kehadiran mereka selain beribadah juga turut serta menyaksikan langsung prosesi upacara pelimpahan jasa yang berlangsung khidmat dan lancar.

Berdasarkan informasi yang diterima, upacara ini diikuti oleh umat Buddha tidak saja se jabotabek, tapi ada kota lainnnya. Ada sekitar 1.500 peserta pelimpahan jasa, menurut salah satu pengurus.

Ketua Pembina, Sutedjo Budiman menyampaikan “upacara ini dipimpin Bhiksu Shi Zen Ho dari Vihara Shi Zhi Yuan, Kota Pu Tien, Provinsi Fujian, Tiongkok (9 orang dan dua pemusik)” ungkapnya. Upaca terpenting Yen Kou menjadi moment yang paling ditunggu umat dan masyarakat karena ada prosesi pembakaran kapal yang menyimbolkan keberangkatan para arwah menuju nirwana.

Khidmat, Penyelenggaraan Cioko-Ulambanna di Vihara Nimmala Boen San Bio-Tangerang  <b>(dok)</b> Khidmat, Penyelenggaraan Cioko-Ulambanna di Vihara Nimmala Boen San Bio-Tangerang (dok)

Sesuai tradisi biasanya dilakukan berbagi berkah, namun dikarenakan kondisi belum kondusif sekali, maka pembagian bahan kebutuhan pokok termasuk hasil bumi kepada warga sekitar dikoordinir dan dibagikan di tempat warga.

Acara prosesi doa yang dimulai pukul 08.00 ini berakhir pada pukul 20.40 diahiri tarian Liong. Dalam acara ini Masyarakat turut serta menyaksikan pembakaran kapal dan patung Raja Setan.
Sutedjo Budiman selaku Pembina beserta jajaran pengurus Yayasan menyampaikan terima kasih kepada para donatur, acara yang berlangsung khidmat, lancar disertai harapan agar seluruh staf, karyawan, serta para Dermawan dan semua pihak yang membantu acara terus dalam keadaan sehat, berlimpah Rezeki, Usaha Lancar, dan terhindar dari bencana.

Ada yang menarik saat berbincang dengan salah seorang pasturi, ia mengaku terkesan mengikuti acara, karena ingin memberikan doa kepada putranya yang wafat mendadak. “Saya ikut saran teman, ikut mendoakan arwah anak saya, yang meninggal mendadak,” ungkap seorang ibu, yang ikut sejak pukul 08.00 di mana upacara pemanggilan arwah berlangsung.

Kesedihan luar biasa, dan kelelahan d iusia senjanya tak membuat dirinya beranjak hingga tulisan kanji yang dimasukkan kedalam kapal, didoakan dan dibakar sebagai symbol pelepasan.

Baca Juga: Jelang Waisak, Ratusan Umat Buddha Meditasi dan Tanam Pohon Bodhi di TMII

x|close