Ntvnews.id, Karawang - Kiky Andriawan, pemimpin pondok pesantren di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menolak tuduhan pelecehan seksual terhadap 20 santriwati di pesantrennya.
"Saya memastikan bahwa isu dugaan pelecehan seksual yang bergulir itu tidak benar," kata Kiky Andriawan kepada awak media yang dilansir Antara pada Minggu, 11 Agustus 2024.
Kiky menyebut laporan kasus yang dituduhkan kepadanya itu tidak akurat dan terkesan dilebih-lebihkan, mengingat jumlah santri kelas IX di pesantren tersebut hanya terdiri dari 16 orang, yaitu 11 perempuan dan 5 laki-laki.
Pimpinan Ponpes di Karawang diduga cabuli puluhan santriwati (Instagram @info_karawang)
"Jumlah santri itu tidak sampai 20 orang, tetapi laporannya sampai ada 20 santri yang menjadi korban pelecehan seksual," katanya.
Kiky menduga tuduhan tersebut dipicu oleh kekesalan salah satu santriwati yang pernah ia tegur karena larangan berpacaran. Informasi mengenai santriwati yang pacaran ini diperoleh dari sahabatnya di luar pesantren.
"Karena saya khawatir, maka saya tegur. Mungkin ini yang membuat akhirnya santri saya masih menyimpan dendam. Kemudian santri ini mempengaruhi santri lain, dan membuat laporan yang lain-lain kepada orang tuanya," kata dia.
Kiky juga menyayangkan adanya pelaporan ini, karena sebelumnya telah ada kesepakatan dengan santriwati dan orang tua mereka untuk tidak melanjutkan masalah tersebut.