A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Heboh! Warga Perumahan Bekasi Didesak Gunakan Jasa Akamsi untuk Renovasi Rumah - Ntvnews.id

Heboh! Warga Perumahan Bekasi Didesak Gunakan Jasa Akamsi untuk Renovasi Rumah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Agu 2024, 10:10
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Warga Perumahan di Bekasi Dipalak Akamsi Warga Perumahan di Bekasi Dipalak Akamsi (Instagram)

Ntvnews.id, BekasiSebuah video yang memperlihatkan dugaan pemerasan oleh seorang satpam di perumahan baru, yang mengaku sebagai penduduk asli (akamsi), menjadi viral. Insiden ini terjadi di Desa Sukamekar, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, pada 11 Agustus 2024.

Menurut informasi yang diperoleh, pemilik rumah diminta uang oleh pelaku, dengan nominal mulai dari Rp1,5 hingga Rp4 juta. Warga tersebut sempat melawan aksi pemalakan yang dilakukan oleh orang yang mengaku Akamsi itu. 

Melansir dari akun Instagram @infobekasi.coo, pemilik rumah baru tersebut tak terima dipalakin karena sedang merenovasi dapur. Pemilik rumah merasa tidak ada kewajiban untuk membayar ke Akamsi karena ia renovasi di rumah sendiri.

Warga Perumahan di Bekasi Dipalak Akamsi <b>(Instagram)</b> Warga Perumahan di Bekasi Dipalak Akamsi (Instagram)

“Ia tak terima di mintai uang hingga jutaan rupiah untuk "pengamanan" renovasi rumahnya. Si Akamsi juga mengancam melarang tukang bekerja bila permintaannya tidak dipenuhi,” tulis keterangan akun tersebut yang dilansir pada Jumat, 16 Agustus 2024. 

Selain itu, mereka juga menghentikan pekerjaan renovasi dapur yang sedang berlangsung di rumah tersebut. Para pelaku berdalih bahwa renovasi tersebut harus dilakukan oleh Akamsi (Anak kampung sini/pelaku).

Ketika ditanyakan kepada pihak pengembang, mereka tidak bisa melakukan banyak hal. Para penghuni perumahan, yang sebagian besar merupakan pendatang baru, berharap pihak kepolisian segera mengambil tindakan.

Halaman
x|close