Ketegangan kian panas ketika semakin banyak mahasiswa dan anggota Asosiasi Imam berkumpul di luar kantor polisi, menuntut hukuman segera dan berat bagi bocah tersebut.
Mohammad Tajul Islam menuturkan rangkaian kejadian tersebut, para mahasiswa menuntut agar Utsav diadili sesuai hukum mereka sendiri, yang melibatkan eksekusi.
Ilustrasi pemukulan (pixabay) (pixabay)
Wakil komisaris meyakinkan mereka bahwa kasus akan diajukan berdasarkan hukum yang berlaku, tetapi hal ini tidak memuaskan massa. Situasi berubah jadi tak menentu karena jumlah pengunjuk rasa membengkak hingga hampir seribu orang menjelang malam, menciptakan suasana yang sangat tegang di luar kantor polisi.
Baca Juga:
Pengadilan Bangladesh Mulai Lakukan Penyelidikan Atas Dugaan Genosida pada Sheikh Hasina
Saat ketegangan kian terjadi, pengumuman palsu disampaikan melalui pengeras suara masjid bahwa anak laki-laki itu telah digantung, yang mendorong massa yang berkumpul untuk membubarkan diri sementara.
Namun, ketika diketahui bahwa Utsav masih hidup dan dalam tahanan polisi, para pengunjuk rasa menjadi semakin gelisah. Mereka menuntut agar dia diserahkan kepada mereka.