A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Menguak Film VINA Sebelum 7 Hari, Kisah Nyata dan Deretan Faktanya - Ntvnews.id

Menguak Film VINA Sebelum 7 Hari, Kisah Nyata dan Deretan Faktanya

NTVNews - 15 Mei 2024, 10:50
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Film VINA Film VINA (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Pada awal Mei 2024, bioskop-bioskop di Indonesia memutar salah satu film horor yang terinspirasi dari peristiwa nyata dengan judul "Vina: Sebelum 7 Hari". Film ini digarap oleh sutradara Anggy Umbara dan mengambil latar belakang dari tragedi pembunuhan sepasang kekasih di Cirebon pada tahun 2016.

Berikut NTNews.id akan menyajikan rangkuman mengenai peristiwa nyata pembunuhan Vina dan pasangannya, serta perkembangan terbaru dari kasus tersebut.

Kisah Tragis Kematian Vina 

Vina (16 tahun) dan pasangannya Rizky pada tanggal 27 Agustus 2016 sekitar pukul 22.00 WIB,  ditemukan tak bernyawa di flyover atau jalan layang di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Awalnya, polisi menganggap bahwa keduanya adalah korban kecelakaan lalu lintas. Namun, kecurigaan muncul ketika polisi melihat luka-luka yang tampak pada tubuh keduanya, menyiratkan kemungkinan bahwa Vina dan Rizky telah menjadi korban pembunuhan.

Film VINA <b>(Istimewa)</b> Film VINA (Istimewa)

Pertimbangan ini diperkuat setelah polisi menerima laporan dari teman korban mengenai peristiwa yang dialami Vina dan Rizky sebelum kematian mereka. Setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil menangkap para pelaku yang terlibat dalam insiden tersebut. 

Delapan orang diamankan terkait dengan kejadian ini. Mereka adalah Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, dan Saka Tatal. Mereka merancang agar aksi kejahatannya tidak diketahui polisi. 

Halaman
x|close