Ntvnews.id, Jakarta -Presiden terpilih Prabowo Subianto memberikan tanggapan terhadap situasi di Papua, khususnya mengenai insiden pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh aparat keamanan, dalam wawancara eksklusif dengan Al Jazeera.
Dalam wawancara tersebut, Prabowo mengakui adanya pelanggaran HAM, namun menekankan bahwa insiden tersebut harus dilihat dalam konteks luasnya wilayah dan besarnya populasi Indonesia.
"Kita adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Kami lebih besar dari Eropa, dan kami punya banyak insiden. Saya yakin ada pelanggaran, tapi kamu membandingkannya dengan apa yang terjadi di banyak belahan dunia. Kamu tahu, aku tidak membela diri. Kami akan mengambil tindakan, dan kami telah mengambil tindakan untuk menghukum pasukan keamanan yang melanggar. Tapi jika kamu bandingkan dengan luas Indonesia dan besarnya populasi, insiden-insiden ini tampaknya hanya terkonsentrasi," jelas Prabowo.
Ketika ditanya mengapa insiden-insiden tersebut tampaknya terkonsentrasi di Papua, Prabowo merespons dengan balik bertanya kepada reporter Al Jazeera. "Bagaimana anda tahu itu? Apakah kamu pernah ke sana? Kenapa kamu tidak pergi ke sana?" tanya Prabowo.
Bincang Santai Prabowo dengan Al Jazeera
Reporter tersebut menyebutkan bahwa sangat sulit bagi media untuk masuk ke Papua. Namun langsung ditegaskan ke Prabowo jika pemberitaan media luar terhadap Papua tidak berimbang.
"Anda berbicara tentang Papua seolah-olah saya tidak membela semua insiden. Kami akan menanganinya dengan serius. Tetapi, tahukah anda, pertanyaanmu agak sepihak. Kenapa kamu tidak membuka YouTube atau salurannya yang mereka sebut gerakan kemerdekaan Papua? Anda dapat melihat bagaimana mereka menanganinya rakyatnya sendiri."
Dalam wawancara itu, Prabowo juga menjawab pertanyaan mengenai jaminan keamanan di Papua.