Last night, what JD Vance didn’t say said everything. pic.twitter.com/0vmMwr0f37
— Tim Walz (@Tim_Walz) October 2, 2024
"Donald Trump bekerja bagi rakyat Amerika. (Ia berhasil mewujudkan) kenaikan upah, kenaikan upah bersih, ekonomi yang berjalan bagi rakyat biasa, perbatasan selatan yang aman, maupun hal-hal lain, yang sejujurnya, saya pikir tidak akan bisa dia lakukan," ucap Vance.
Dalam topik kebijakan luar negeri, Walz menyatakan AS perlu mempertahankan kehadiran militer di Timur Tengah.
Namun, dia tampak menghindari jawaban tegas ketika ditanya apakah akan mendukung serangan Israel ke Iran, yang baru saja menembakkan ratusan rudal.
Sementara itu, Vance dengan jelas menyatakan bahwa ia akan mendukung sekutu AS seperti Israel dalam menghadapi musuhnya.
"Kita harus terus mendukung sekutu kita kapanpun mereka menghadapi orang-orang jahat," kata Vance.
Debat pun memanas ketika masuk pada isu imigrasi. Walz mengritik Trump, yang dulu menggagalkan rancangan undang-undang terkait perbatasan meski saat itu tercapai kesepakatan antara Partai Republik maupun Partai Demokrat di Senat AS.
Vance membalas serangan Walz dengan terus mengungkit kebijakan perbatasan Presiden Joe Biden dan Wapres Kamala Harris yang ia sebut lemah karena membuat jutaan imigran ilegal, termasuk penjahat, bisa menyeberang ke AS.