Ipda Rudy Soik Sebut Mafia BBM Sempat Suap Anggota Shabara Polda NTT Rp30 Juta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Okt 2024, 09:18
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ipda Rudy Soik Ipda Rudy Soik (Akun Instagram @update_pinrang_terkini)

Ntvnews.id, Jakarta - Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar Ipda Rudy Soik yang dipecat dari jabatannya di Polda NTT. Hal tersebut dilakukan setelah dirinya membongkar mafia BBM ilegal yang terjadi di kawasan Kupang, NTT, beberapa waktuu lalu.

Tak terima dengan keputusan itu, Rudy menyoroti fakta bahwa penimbun BBM tersebut memiliki hubungan dekat dengan anggota Paminal Propam Polda NTT. Ia mengungkapkan bahwa Ahmad pernah menyuap seorang anggota Shabara Polda NTT sebesar Rp 30 juta.

"Anehnya, oknum anggota Shabara yang diproses secara disiplin, tetapi Ahmad tidak diproses pidana," ujar Rudy dalam keterangan resminya baru-baru yang dilansir dari video yang beredar di YouTube pada Senin, 14 Oktober 2024.

Ipda Rudy Soik <b>(Instagram)</b> Ipda Rudy Soik (Instagram)

Rudy menegaskan bahwa pemasangan garis polisi di tempat penampungan BBM ilegal merupakan bagian dari proses penyelidikan. Kini, Rudy mempertanyakan alasan dirinya dijadikan dasar pemberatan untuk dipindahkan ke Papua, padahal tindakannya dilakukan berdasarkan perintah atasan.

"Dalam menjalankan tugas ini, bukan kehendak saya, tetapi atas perintah atasan. Namun, mengapa saya yang disalahkan?" tanya Rudy.

Rudy merasa bahwa pemindahannya ke Papua terkesan bersifat diskriminatif, dan bahwa dirinya sudah berupaya menyelamatkan NTT dari mafia BBM dan perdagangan manusia.

"Kenapa hal ini dijadikan alasan pemberatan agar saya dimutasi ke daerah operasi militer di Papua atau Polda Papua?" lanjut Rudy.

Halaman
x|close