Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem, Saan Mustopa, mengungkapkan alasan mengapa partainya tidak mengajukan kader untuk menjadi menteri dalam kabinet Prabowo Subianto di pemerintahan yang akan datang.
Dia menjelaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada etika, mengingat NasDem tidak memberikan dukungan kepada Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.
"Ini soal etika saja dan kepantasan saja. NasDem ini kan ketika Pilpres 2024, 14 Februari yang lalu itu kan tidak memberikan dukungannya terhadap Pak Prabowo. Nah, karena itu secara etika tentu NasDem istilahnya tahu diri ya," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 14 Oktober 2024.
Baca Juga: Pimpinan MPR Tinggalkan Kemhan Usai 1 Jam Ketemu Prabowo
Saan juga menambahkan bahwa NasDem ingin memberikan kesempatan kepada partai-partai koalisi pendukung Prabowo-Gibran untuk menempati posisi-posisi di kabinet.
"Sehingga kalau misalnya NasDem ribut soal kabinet rasanya kurang pas lah kan gitu loh, minta ini, minta itu kan gitu. Jadi kita lebih kepada dalam posisi tahu diri lah kan gitu. Itu aja," ujarnya.
Meskipun demikian, Saan menegaskan bahwa Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, serta seluruh kader partai akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo di masa depan. Bahkan, NasDem adalah partai pertama yang memberikan selamat atas terpilihnya Prabowo sebagai Presiden.