Ntvnews.id, Jakarta - Edward Omar Sharif Hiariej, yang akrab disapa Eddy, menjadi salah satu tokoh penting yang diundang ke kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada tanggal 15 Oktober 2024 kemarin.

Kehadiran Eddy menarik perhatian publik di media sosial karena sebelumnya ia sempat ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap dan gratifikasi yang sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tessa Mahardhika Sugiarto, Juru Bicara KPK, memberikan tanggapan mengenai kehadiran Eddy di rumah Prabowo. Menurut Lembaga Antirasuah, Prabowo pasti telah mempertimbangkan secara mendalam sebelum mengundang Eddy pada hari ini.

Eddy Hiariej (Instagram)

“Karena memang yang diketahui saudara EH ini pernah praperadilan apakah nanti perkaranya ada kelanjutannya atau tidak tentunya perlu disampaikan dan ditanyakan, baik itu kepada penyidiknya maupun pihak-pihak yang mengetahui” kata Tessa.

“Jadi, pradilan ini bahwa pada saat presiden terpilih itu memanggil itu tentu sudah dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Termasuk pertimbangan hukum,” ungkap Tessa dalam video yang beredar di media sosial TikTok.

KPK tidak ingin turut campur dalam keputusan Prabowo untuk memanggil Eddy. Diyakini bahwa presiden terpilih tersebut memiliki pertimbangan dan keperluan sendiri dalam memilih orang yang akan membantunya ketika ia menjabat nanti.

Eddy Hiariej (Instagram)

“Saya pikir tidak mungkin beliau ini asal-asalkan lah dalam memilih pembantunya,” ungkap Tessa.