Bahlil pun mengatakan menteri untuk Golkar lalu bertambah menjadi tujuh. Hal ini diambil dari negosiasi posisi Ketua MPR dan bobot ketua umum yang semestinya dibedakan.
"Harusnya saya punya jatah satu di luar Partai Golkar, itulah kemudian cerita kenapa Golkar dapat enam tambah satu jadi tujuh awalnya. Jadi MPR-nya kita kasih tapi kita ambil satu lagi jadi tujuh (menteri)," papar Bahlil.
"Nah, Alhamdulillah Pak Menko, Pak Airlangga, juga dengan kualitas yang sangat luar biasa dan dibutuhkan oleh negara," imbuhnya.
Bahlil menuturkan, saat itu Aburizal Bakrie juga kerap memastikan apakah posisi Golkar sudah 'aman' di pemerintahan. Bahlil pun mengungkapkan, bahwa tambahan satu kursi menteri menjadi delapan, berkat peran mantan Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
"Ya 3-4 hari kemudian Bang Ical menelepon saya. Malam, pagi, siang 'Pastikan Lil', saya bilang 'Bang nggak perlu dipastikan, barang ini insya Allah jadi' karena beliau punya kualitas yang baik kok," beber Bahlil.
"Dan alhamdulillah jadi menjadi delapan. Jadi tadi saya pikir ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk kita mengabdi kepada pemerintahan," sambungnya.