Penampakan Puing-puing Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi, Ringsek dan Terbakar
Kematiannya telah memicu spekulasi bahwa musuh bebuyutan Iran, Israel, mungkin berada di balik kecelakaan itu. Pada hari Senin, seorang pejabat Israel, yang tidak mau disebutkan namanya, membantah keterlibatan negaranya dalam kecelakaan itu.
"Bukan kami yang melakukannya," katanya kepada Reuters.
Putaran ketegangan terbaru antara Israel dan Iran dimulai pada 1 April, setelah serangan udara Israel menghantam konsulat Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus. Serangan itu menewaskan tujuh perwira Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), termasuk dua jenderal senior.
Sebagai tanggapan, Teheran menembakkan banyak drone dan rudal ke Israel. Republik Islam Iran telah berulang kali bersumpah untuk melenyapkan, menghancurkan, atau memusnahkan rezim Zionis Israel.
Baca Juga:
Spesifikasi Helikopter Bell 212 Buatan AS yang Tewaskan Presiden Iran
Avigdor Lieberman, mantan menteri pertahanan dan pemimpin partai oposisi sayap kanan Yisrael Beiteinu, mengatakan kepada situs berita Ynet: "Israel tidak akan menitikkan air mata atas kematian presiden Iran.”