A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Prabowo Perintahkan Kementan Percepat Program Cetak Sawah - Ntvnews.id

Prabowo Perintahkan Kementan Percepat Program Cetak Sawah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Okt 2024, 18:30
Adiansyah
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (tengah) saat memberikan keterangan di Majalengka, Ja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (tengah) saat memberikan keterangan di Majalengka, Ja (ANTARA/Fathnur Rohman)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mempercepat program cetak sawah seluas 3 juta hektare.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya meningkatkan ketahanan dan swasembada pangan di Indonesia.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa program ini sudah dimulai di Merauke dan Kalimantan Tengah.

Dalam waktu dekat, cetak sawah juga akan dilaksanakan di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, dan wilayah lainnya.

"Kami ditugaskan oleh Bapak Presiden untuk melakukan percepatan cetak sawah yang saat ini posisi di Merauke, sudah kami mulai, Kalimantan Tengah kami sudah mulai," katanya, dikutip dari Antara.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) berdialog dengan petani yang ada di Kampung Telaga Sari, Distrik Kurik Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (13/10/2024). <b>(Antara)</b> Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) berdialog dengan petani yang ada di Kampung Telaga Sari, Distrik Kurik Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (13/10/2024). (Antara)

Amran juga menekankan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan kepada petani, terutama dalam hal sarana produksi seperti pupuk.

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menambahkan bahwa program ini dirancang untuk berlangsung dalam 3-4 tahun ke depan, mengingat pertumbuhan populasi yang terus meningkat, sementara lahan pertanian tidak bertambah.

Halaman
x|close