Ntvnews.id, Jakarta - Sejak dimulainya operasi Badai al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu, pelabuhan Eilat yang diduduki telah beberapa kali menjadi sasaran pasukan Yaman dan Mujahidin Islam Irak untuk menyatakan dukungan bagi rakyat tertindas di Gaza.
Israel melancarkan perang brutal di Gaza yang terkepung setelah Hamas melakukan operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap entitas pendudukan sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Israel telah melakukan pengepungan total terhadap wilayah padat penduduk di Jalur Gaza. Bukan hanya itu saja, mereka juga telah memutus bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Drone Mujahidin Islam Iraq Serang Eilat Israel (MENAHEM KAHANA/AFP via Getty Images)
Kini, Mujahidin Islam Irak telah menyasar Eilat (Umm Al-Rashrash), sebuah kota pelabuhan Israel yang menjadi sasaran serangan pesawat tanpa awak (drone) pada Senin, 20 Mei 2024. Milisi Mujahidin Islam Irak dilaporkan berada di balik serangan tersebut.
Melansir dari Middle East Monitor, Mujahidin Islam Irak menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap solidaritas warga Jalur Gaza yang selama ini menjadi target dari genosida Israel dan para sekutunya yang kejam.
“Sebagai kelanjutan dari pendekatan kami dalam melawan pendudukan dan mendukung rakyat kami di Gaza dan sebagai tanggapan terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas terhadap warga sipil Palestina,” demikian pernyataan dari milisi tersebut.