Banyak konten yang diambil tanpa izin dan disebarluaskan kembali tanpa kompensasi kepada penciptanya. Ini jelas merugikan para kreator asli yang telah mengeluarkan biaya dan tenaga untuk produksi.
Nezar juga menyoroti dampak besar yang ditimbulkan oleh teknologi kecerdasan artifisial. Dengan kemajuan, proses pembuatan berita dan konten kini menjadi lebih mudah dan lebih cepat.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria (tengah) dalam jumpa pers usai acara pembukaan The 6th Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Senin (12/8/2024). (Dok.Antara)
Ini juga akan mempermudah proses pembuatan konten dengan menggunakan algoritma dan model bahasa yang dapat menyesuaikan gaya penulisan sesuai dengan platform yang digunakan.
Hal ini diperkirakan akan mendisrupsi pola produksi berita yang ada saat ini dan membawa perubahan besar dalam cara media beroperasi.
"Nanti aplikasi itu akan langsung terhubung dengan platform dan di platform itu ada algoritma yang language modelnya sudah dibuat," katanya.
"Modelingnya sudah dibuat, sehingga kita bisa memilih misalnya transkrip itu nanti ditulis dengan struktur style media tertentu. Nah ini tentu saja akan mendisrupsi pola produksi dari newsroom," sambungnya.
"Ini juga tantangan yang sangat serius dan ini tidak lama lagi. Ya mungkin tahun depan kita sudah bisa menyaksikan ada platform-platform seperti ini muncul. Ini yang lagi dikerjakan saat ini. Jadi kita harus siap-siap dengan guncangan-guncangan baru yang muncul di tahun-tahun depan ini," ia menjelaskan.