Panglima TNI Soroti Potensi Kebocoran Negara Rp 981 T Gegara Judol

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2024, 13:26
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - TNI melaksanakan apel pasukan penegakan hukum guna mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dalam apel tersebut, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyinggung potensi kebocoran uang negara akibat judi online sebesar ratusan triliun rupiah.

Pernyataan Panglima TNI dibacakan Danpuspom TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto, kala memimpin apel pasukan di Lapangan Prima Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (13/11/2024). Apel ini juga digelar guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Pada Rakonas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Sentul tanggal 7 November yang lalu, bahwa Presiden Prabowo Subianto menyampaikan adanya potensi kebocoran negara akibat judi online sebesar Rp 981 triliun atau USD 65 miliar, penambangan ilegal sebesar USD 7 miliar, dan kebocoran APBN hingga USD 7 miliar setiap tahunnya," ujar Danpospom TNI Mayjen TNI Yusri Nuryanto, membacakan amanat Panglima TNI.

Karena itu, Panglima TNI mengatakan perlu ada tindak lanjut bersama untuk menyelamatkan Indonesia. Menurut dia, TNI perlu sinergi dengan institusi lain dalam memberantas kejahatan judi online, narkoba, korupsi, penyeludupan, hingga kejahatan cyber.

"TNI tidak bisa berjalan sendiri dalam memberantas berbagai kejahatan tersebut, namun perlu adanya dukungan, kerja sama dan sinergi dengan instansi lain yang dalam hal ini adalah Polri, Kejaksaan Agung, BIN, BNN, Bakamla, Bea Cukai, Imigrasi, dan PPATK," papar dia.

Agus berpesan agar prajurit TNI melaksanakan tugas dengan tulus memegang sumpah prajurit. Lalu, Panglima pesan agar meningkatkan kemampuan yang responsif menghadapi dinamika perkembangan situasi melalui deteksi dini, cegah dini, dan reaksi cepat.

"Tingkatkan soliditas, sinergitas, kekompakan dan semangat integratif bersama seluruh komponen bangsa dalam penegakan hukum serta hindari tindakan arogansi di lapangan," tandasnya.

Halaman
x|close