Sejak 21 Oktober, di bawah pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, Fadli menyampaikan bahwa Indonesia akhirnya memiliki Kementerian Kebudayaan yang berdiri sendiri secara independen.
Hal ini, menurut Fadli, merupakan bentuk komitmen untuk menjadikan kebudayaan sebagai paradigma utama dalam pembangunan nasional.
"Konstitusi kita telah mengamanatkan sejak 79 tahun yang lalu untuk memajukan kebudayaan di tengah peradaban dunia," jelasnya.
Fadli juga memaparkan 13 WBTb yang telah diakui UNESCO, yakni kesenian wayang (2008), keris (2008), batik (2009), pendidikan dan pelatihan batik (2009), angklung (2010), tari Saman (2011), tas Noken (2012), tiga genre tari Bali (2015), kapal Pinisi (2017), tradisi Pencak Silat (2019), Pantun (2020), Gamelan (2021), dan Budaya Sehat Jamu (2023).
Ia menegaskan bahwa sosialisasi warisan budaya tak benda merupakan tanggung jawab pemerintah setelah WBTb Indonesia diakui UNESCO.
"Dalam proses pengakuan ini, kami berkomitmen untuk melestarikan Warisan Budaya Takbenda, yang berarti mempromosikannya melalui berbagai kegiatan agar keberlanjutannya tetap terjaga," ujar Fadli Zon.
(Sumber: Antara)