Ntvnews.id, Aceh - Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) melaporkan bahwa banjir yang melanda Kabupaten Pidie kini telah meluas, menjangkau 16 kecamatan, meningkat dari enam kecamatan sebelumnya.
Perluasan banjir ini disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, yang menyebabkan debit air sungai meluap dan merendam pemukiman warga.
Kepala Pelaksana BPBA, Teuku Nara Setia, menjelaskan, "Banjir masih menggenangi beberapa kecamatan dalam Kabupaten Pidie," dalam keterangannya di Banda Aceh, Minggu, 24 November 2024.
Ia menjelaskan bahwa bencana banjir ini mulai terjadi pada Jumat malam, 22 November 2024 sekitar pukul 20.27 WIB, akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.
"Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Pidie menyebabkan debit air sungai meluap hingga mengenangi rumah warga, jalan, dan persawahan masyarakat," tambah Teuku.
Berdasarkan data dari BPBD Pidie, hingga saat ini, banjir telah merendam sejumlah wilayah di berbagai kecamatan. Beberapa di antaranya adalah Kecamatan Pidie dengan tujuh desa, Kecamatan Padang Tiji dengan lima desa, serta Kecamatan Sakti yang terendam di 11 desa.
Kecamatan lainnya yang juga terdampak termasuk Delima, Mutiara Timur, Glumpang Tiga, Kembang Tanjong, Peukan Baro, dan sejumlah kecamatan lainnya.