Ntvnews.id, Ankara - Pada Rabu, 27 November 2024, pihak Kepolisian Filipina melayangkan tuntutan pidana terhadap Wakil Presiden Sara Duterte beserta tim pengamanannya. terkait tuduhan menyerang petugas dan mengabaikan instruksi dalam sebuah insiden di gedung parlemen dan rumah sakit pemerintah.
Polisi dari Quezon City mengajukan kasus ini di tengah ancaman hukum lainnya yang ditujukan kepada Duterte, yang sebelumnya dengan terang-terangan mengancam akan membunuh Presiden Ferdinand Marcos Jr., istrinya Liza Araneta-Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika sesuatu terjadi padanya, sebagaimana dilaporkan oleh Manila Times.
Tuntutan hukum ini mencakup tuduhan mengenai serangan fisik, pelanggaran perintah, serta pemaksaan yang diduga terjadi di gedung parlemen dan rumah sakit pemerintah, seperti yang disampaikan oleh pihak kepolisian.
Kantor Wakil Presiden Duterte mengungkapkan bahwa mereka akan memberikan tanggapan terhadap gugatan tersebut.
Baca juga: Rusia Tawarkan Pertukaran 630 Tahanan Perang dengan Ukraina
Dalam perkembangan yang berkaitan, Larry Gadon, penasihat presiden, mengajukan permohonan kepada Mahkamah Agung pada hari yang sama untuk mencabut izin praktek pengacara Duterte.
Permohonan tersebut mengacu pada ancaman pembunuhan yang dibuat Duterte terhadap Presiden Marcos dan tokoh-tokoh lainnya.