Kelompok Hamas, pada Senin 2 November lalu, melaporkan bahwa 33 sandera Israel telah tewas, sebagian besar akibat serangan udara Israel sejak 7 Oktober 2023. Dalam sebuah video yang diunggah ke Telegram, Hamas mengklaim bahwa "33 tahanan Israel tewas, dan beberapa di antaranya masih hilang akibat sikap keras kepala Netanyahu."
Hamas memperingatkan bahwa agresi Israel yang berlanjut akan meningkatkan jumlah korban jiwa di kalangan sandera.
Baca Juga : Biden Ampuni Putranya dari Kasus yang Menjerat, Ini Respons Tak Terduga Trump
Netanyahu, yang memimpin serangan Israel selama 14 bulan di Gaza, baru-baru ini dikatakan mendukung pemilihan Donald Trump ke Gedung Putih.
Dalam masa jabatannya yang pertama, Trump mengambil langkah kontroversial seperti memindahkan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem, yang memicu kemarahan Palestina karena mereka menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan Negara Palestina. (Sumber: Antara)