Hasan menegaskan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh jajaran pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara, terutama terhadap rakyat kecil yang berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Presiden Prabowo bersama kabinet saat ini bekerja keras sepanjang minggu untuk mengurangi beban masyarakat kecil dan meningkatkan kondisi masyarakat secara keseluruhan, agar negara kita menjadi lebih baik," jelasnya.
Video yang viral dalam beberapa hari terakhir memperlihatkan tindakan Miftah yang dianggap mengolok-olok seorang penjual es teh saat acara di Magelang, yang memicu berbagai reaksi dari publik.
Dalam video tersebut, Utusan Khusus Presiden untuk Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu memanggil penjual es teh dan melontarkan candaan yang disertai dengan kata-kata yang dianggap kurang pantas. Ekspresi penjual es teh yang berubah menunjukkan rasa tidak nyaman akibat ucapan tersebut.
Setelah video itu ramai diperbincangkan, Miftah segera menyampaikan permohonan maaf secara terbuka, menjelaskan bahwa ucapannya hanya candaan dan mengakui kesalahannya.
"Saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, khususnya bagi mereka yang merasa terganggu dengan candaan saya yang dianggap berlebihan. Untuk itu, saya dengan tulus meminta maaf," ujar Miftah.
(Sumber: Antara)