Ntvnews.id, Damaskus - Militer Suriah memberitahukan para perwira bahwa pemerintahan Presiden Bashar Al Assad telah berakhir dan kabur dengan menggunakan pesawat setelah serangan kilat pemberontak berhasil menduduki sejumlah besar wilayah, termasuk ibu kota Damaskus pada Minggu, 8 Desember 2024.
Pemberontak Suriah mengumumkan bahwa mereka telah menguasai ibu kota, Damaskus, dan menjatuhkan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
"Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri," kata mereka dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari Al Jazeera, Mingu, 8 Agustus 2024.
Baca Juga: Iran Sebut Lonjakan Terorisme di Suriah Bagian dari Strategi Zionis-AS
"Maka dengan ini, kami nyatakan Damaskus bebas dari tirani Bashar al-Assad," lanjut pemberontak.
Mereka juga merayakan jatuhnya pemerintahan Suriah sebagai 'momen kebebasan setelah bertahun-tahun penderitaan dan penindasan'. Pemberontak mengajak warga Suriah yang berada di luar negeri untuk kembali ke tanah air mereka.
"Kepada warga Suriah di seluruh dunia, Suriah menanti Anda," kata mereka.
Pemberontak menyebut berakhirnya pemerintahan Assad sebagai awal dari babak baru dalam sejarah Suriah, dan mereka menegaskan bahwa Assad telah meninggalkan negara tersebut.