A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Kronologi Kasus Bayi Tertukar di RS Jakpus, saat Dikembalikan Sudah Meninggal Dunia - Ntvnews.id

Kronologi Kasus Bayi Tertukar di RS Jakpus, saat Dikembalikan Sudah Meninggal Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Des 2024, 12:57
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi Bayi Ilustrasi Bayi (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Kasus dugaan bayi tertukar di sebuah rumah sakit (RS) kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, menjadi sorotan publik.

Seorang ayah berinisial MR (27) mengungkapkan bahwa bayinya yang baru lahir diduga tertukar dan kemudian dikembalikan dalam kondisi meninggal dunia.

Bagaimana selengkapnya? Berikut adalah ulasan mengenai kronologi kasus, diungkap oleh ayah bayi tersebut.

Kronologi Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Jakpus

Ilustrasi Bayi <b>(Istimewa)</b> Ilustrasi Bayi (Istimewa)

Baca Juga: Geger Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RS Jakpus, Dikembalikan ke Orang Tua Dalam Kondisi Meninggal Dunia

MR menceritakan bahwa pada 15 September 2024, istrinya yang hamil tua mengalami kontraksi. Awalnya, ia membawa istrinya ke sebuah klinik di Cilincing, Jakarta Utara. Namun, karena kondisi air ketuban yang kering, klinik tersebut merujuk mereka ke RS di Cempaka Putih.

“Dapat rujukan tanggal 15 September 2024, hari Minggu. Kami dirujuk oleh dokter karena air ketuban istri saya kering,” kata MR, dikutip dari Antara Selasa, 10 Desember 2024.

Setelah tiba di RS, istri MR menjalani operasi pada 16 September 2024. Namun, pihak keluarga tidak diperkenankan melihat bayi yang baru lahir dengan alasan masih dalam perawatan medis.

“Bayi tidak diperlihatkan ke ibunya. Jenis kelamin dan anggota tubuhnya pun tidak ditunjukkan kepada saya atau istri saya. Saya hanya diminta mengazankan bayi tersebut,” ungkap MR.

Kemudian pada sore harinya, pihak RS menginformasikan bahwa kondisi bayi kritis. MR diminta menandatangani dokumen untuk pemasangan oksigen tambahan. Namun, keesokan harinya, ia diberitahu bahwa bayinya telah meninggal dunia.

Jasad bayi yang diterima MR sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan, tanpa kesempatan untuk melihat tubuh anaknya. RS juga meminta agar jasad bayi segera dimakamkan, yang kemudian dilakukan di TPU Cilincing.

Ilustrasi Bayi <b>(Istimewa)</b> Ilustrasi Bayi (Istimewa)

Baca Juga: Pilu! Bayi Kembar 4 di Karawang Meninggal Dunia

Sehari setelah pemakaman, istri MR meminta agar makam bayi dibongkar karena ingin melihat jasad anaknya. Setelah mendapat izin dari pihak TPU, pembongkaran dilakukan. Namun, MR dan keluarganya terkejut melihat kondisi jasad bayi tersebut.

Menurut MR, ukuran tubuh bayi jauh lebih besar dari yang tercatat di rekam medis RS. “Di rekam medis, panjang bayi 47 cm, tapi yang kami lihat di makam panjangnya sekitar 70-80 cm. Kami menduga bayi ini bukan bayi yang baru lahir,” kata MR.

MR kemudian mendatangi RS untuk meminta penjelasan. Namun, pihak RS menyangkal adanya dugaan bayi tertukar. Setelah dua kali mediasi tanpa hasil, MR memutuskan untuk memviralkan kasus ini tiga bulan kemudian.

Setelah kasus ini viral, pihak RS mendatangi tempat kerja MR dan berjanji akan memfasilitasi tes DNA untuk memastikan kebenarannya. “Pihak RS sudah datang ke tempat kerja saya dan bersedia menanggung seluruh biaya tes DNA,” ungkap MR.

x|close