Seminar Jurnalisme versus Artificial Intelligence (Ntvnews.id/ Adiansyah)
Sementara Tri Agung Kristanto, Ketua Komisi Pendidikan Dewan Pers, mengatakan dalam sambutannya kalau kehadiran AI memunculkan kekhawatiran, terutama terkait potensi AI menggantikan tugas jurnalis.
“Kita menyadari bahwa jurnalisme dan AI bukanlah dua hal yang saling bertentangan, melainkan saling melengkapi," kata dia.
"Namun, kekhawatiran tetap ada, misalnya soal AI yang menggantikan peran jurnalis, sebagaimana sudah terlihat di sejumlah media televisi dan media online,” sambungnya.
Tri Agung merasa begitu optimis jika AI tidak akan bisa sepenuhnya menggantikan manusia.
“Menghadapi AI, kita harus mengembangkan sikap sebagai manusia. Sebab, meskipun AI dapat meniru banyak hal, manusia memiliki keunikan yang tidak akan tergantikan,” ungkapnya.