Para penggemarnya pun khawatir. Pada 6 November, Chayada mengungkapkan di halaman Facebook-nya bahwa ia merasa sakit setelah menjalani tiga pijatan dalam sebulan dan berharap bisa segera sembuh.
Baca Juga: Viral Cewek Cantik Buka Jasa Pijat di Malioboro, Netizen: Sing Penting Halal
Di media sosial, Chayada menggambarkan pijatan pertama sebagai hal yang biasa, hanya merasa nyeri ringan pada bahunya setelahnya. Namun, dua hari kemudian ia merasakan ketidaknyamanan pada lehernya, yang awalnya dianggap sebagai efek samping pijatan. Ia mengonsumsi obat pereda nyeri untuk meredakan gejala, tetapi setelah seminggu, ia mulai merasa mati rasa di lengannya.
Thiravat Hemachudha, seorang ahli dari College of Oriental Medicine di Rangsit University, memperingatkan bahwa pemelintiran atau penekanan leher saat peregangan, olahraga, atau pemijatan bisa merusak dua arteri utama yang mengalirkan darah ke otak, yaitu arteri karotis dan vertebralis. Kerusakan pada arteri vertebralis, menurutnya, dapat menyebabkan stroke, yang merupakan penyebab umum kelumpuhan.
Pijat Thai memang populer di kalangan wisatawan. Baru-baru ini, seorang turis Singapura bernama Lee Mun Tuk (52) juga dilaporkan meninggal dunia setelah pijat di Phuket. Lee meninggal tak lama setelah mendapatkan pijat di Pantai Patong, dan staf panti pijat tersebut meminta bantuan medis ketika ia gagal sadar meskipun sudah diberikan CPR.