Di Cianjur, longsor dan pergerakan tanah menghantam Kecamatan Agrabinta, Sindangbarang, dan Tanggeung. Sementara itu, Sukabumi mengalami bencana serupa di Kecamatan Pabuaran, Sagaranten, dan Ciemas.
Cuaca ekstrem sejak 2 Desember 2024 menjadi penyebab utama bencana ini, meninggalkan kerusakan yang meluas dan mengancam keselamatan warga.
GP Ansor dan Banser Bantu Penanganan Bencana (Dokumen NTVNews.id)
Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin, langsung memimpin upaya tanggap darurat di lokasi terdampak. Banser Tanggap Bencana (Bagana) dikerahkan untuk membantu evakuasi warga, mendistribusikan bantuan, dan memastikan posko darurat berjalan optimal.
"Kami berkomitmen untuk hadir di tengah masyarakat yang terdampak, memberikan dukungan dan bantuan nyata, dan bersama-sama kita hadapi bencana ini," ujar Addin Kamis, 12 Desember 2024.
GP Ansor telah mendirikan posko bantuan di tiga wilayah terdampak, di antaranya ada Posko NU Peduli di Pandeglang, Posko Utama GP Ansor di Cianjur, dan Posko Relawan Banser di Sukabumi.
Kebutuhan mendesak yang terus disalurkan meliputi makanan siap saji, sembako, perlengkapan bayi, selimut, pakaian, serta alat kebersihan. Posko-posko ini menjadi pusat distribusi bantuan yang sangat vital bagi korban bencana.
GP Ansor dan Banser Bantu Penanganan Bencana (Dokumen NTVNews.id)
GP Ansor, bekerja sama dengan RMS dan BNPB, telah mengirimkan dua kontainer berisi kebutuhan darurat. Bantuan yang diberikan mencakup: