“Mudah-mudahan, saya minta nih udah tujuh yang lulus dari 32 yang dalam proses, supaya tahun depan jadi 100 atau 200, dan mereka bisa memviralkan ini, ke teman-teman diaspora, dokter-dokter Indonesia luar negeri kan banyak, kalian ingin balik berbakti buat negara, masyarakatnya sangat membutuhkan,” tambahnya.
Ia menjelaskan, proses adaptasi ini penting untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga medis, terutama karena kapasitas pendidikan dokter spesialis di Indonesia terbatas. Di sisi lain, peluang pendidikan di luar negeri masih cukup luas.
Budi juga mengapresiasi dukungan dari kolegium-kolegium yang membantu menyukseskan program adaptasi ini.
Strategi Pemenuhan Dokter di Daerah
Untuk memastikan para dokter spesialis lulusan luar negeri ini mengisi kebutuhan tenaga medis di wilayah yang kekurangan, Kemenkes telah menyiapkan dua strategi utama.
“Yang pertama, kita membuat mekanisme agar dokter yang belajar di luar negeri ditempatkan di lokasi-lokasi yang masih belum memadai tenaga medisnya, sekembalinya ke Indonesia,” jelasnya.
Strategi kedua adalah memperbanyak program pendidikan dokter spesialis berbasis rumah sakit (hospital-based). Program ini akan dimulai tahun ini dengan fokus pada tenaga medis yang sudah bekerja di daerah yang kekurangan dokter spesialis.