2. Suku Osing, Banyuwangi

Suku Osing Banyuwangi (Antara)

Banyuwangi sering dikaitkan dengan hal-hal magis, termasuk keberadaan para dukun santet. Di sana, terdapat Suku Osing, salah satu suku terkuat yang sangat disegani hingga ke luar negeri. Pada tahun 1998, pernah terjadi peristiwa Santet Banyuwangi yang menewaskan ratusan orang dengan cara-cara sadis, seperti dipenggal atau diarak keliling kota.

Santet di wilayah ini biasanya digunakan untuk balas dendam (santet merah), menarik perhatian seseorang (santet kuning), atau melancarkan usaha (santet putih).

3. Suku Asmat, Papua

Suku Asmat Papua (Antara)

Suku Asmat sangat menghormati leluhur mereka, sehingga mereka rela hidup di pedalaman hutan dengan busana khas sebagai bentuk penghormatan. Namun, jangan pernah membuat mereka tersinggung atau marah besar.

Jika hal itu terjadi, seseorang bisa mengalami berbagai musibah, mulai dari penyakit misterius, kehilangan harta secara tiba-tiba, kecelakaan, hingga hal-hal tak terduga lainnya.

4. Suku Dayak, Kalimantan Timur

Suku Dayak Kalimantan (Tangkapan Layar: YouTube)

Suku Dayak yang berasal dari Kalimantan Timur mungkin sudah tidak asing bagi banyak orang. Suku ini dikenal memiliki kemampuan sihir yang sangat berbahaya. Salah satu ilmu gaib mereka yang paling terkenal adalah mandau terbang, di mana senjata tradisional Dayak ini dapat terbang sendiri untuk memenggal kepala musuh.

Namun, ilmu ini juga digunakan untuk melindungi orang-orang yang dianggap sebagai teman, keluarga, atau kerabat. Selain itu, mereka juga memiliki ramuan buluh ngidam yang konon dapat membuat seseorang jatuh cinta. Jika seorang pria berani berkhianat, dikatakan bahwa organ vitalnya bisa tiba-tiba menghilang dan muncul di dalam toples.

5. Suku Kajang Amma Toa, Sulawesi Selatan

Suku Kajang Sulawesi (Tangkapan Layar: YouTube)

Di pedalaman Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, terdapat Suku Kajang Amma Toa. Mereka percaya bahwa mereka tinggal di Tana Toa, tanah tertua yang pertama kali diciptakan oleh Tuhan. Anggota suku ini biasanya mengenakan pakaian serba hitam sebagai simbol kesederhanaan, kesetaraan, dan pengingat akan kematian yang dapat datang kapan saja.