Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Menteri Kebudayaan Fadli Zon berpesan agar peresmian Museum PDRI dan peringatan Hari Bela Negara menjadi semangat bersama dalam perjuangan untuk bangsa dan negara. “Nilai-nilai perjuangan dan cinta tanah air harus terus dikobarkan di setiap dada manusia Indonesia. Sebab ke depan, tantangan zaman akan lebih berat dan kompleks lagi”, pungkas Fadli Zon.
Koto Tinggi dipilih karena wilayah ini merupakan salah satu tempat penting PDRI, ketika Ibukota saat itu, Yogyakarta, direbut dan para pemimpin negara seperti Presiden Soekarno, Wakil Presiden Hatta, Sutan Syahrir, Haji Agus Salim dan sejumlah tokoh ditangkap oleh Belanda.
Gagasan dibangunnya Museum PDRI berawal dari pembangunan Monumen Bela Negara. Sejumlah tokoh masyarakat Sumatera Barat dipimpin Wakil Gubernur Muslim Kasim sekitar awal tahun 2012 menemui Mendikbud ketika itu. Dalam rapat-rapat di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan, disepakati bahwa Monumen PDRI akan dibangun di Nagari Koto Tinggi. Dengan kesadaran penuh masyarakat Koto Tinggi langsung menyerahkan lahan dengan luas sementara 20 Ha dari 50 Ha.
Pembangunan Monumen Bela Negara yang didalamnya terdapat Museum PDRI direncanakan melalui serangkaian kegiatan, antara lain: Seminar Nasional Tahun 2012, FGD, Sayembara Desain Monumen dan Museum PDRI pada tahun 2012.
Pembangunan Museum PDRI dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2013 sampai 2016. Setelah sempat terhenti pada tahun 2017-2018, pada akhir tahun 2018 dilaksanakan pertemuan antara pemangku kepentingan yang menghasilkan keputusan untuk melanjutkan pembangunan Museum PDRI. Pada tahun 2019 Pembangunan dua buah bangunan Gedung Museum dan Auditorium PDRI telah selesai.
Pada tahun 2020 pekerjaan tata pamer terkendala bencana Covid 19, sehingga sasaran diarahkan kepada perencanaan kajian dan tata pamer museum. Pada tahun 2021, tata pamer museum yang memberikan gambaran perjuangan secara nasional telah selesai dilakukan. Dengan hadirnya Kementrian Kebudayaan, finalisasi perbaikan dilakukan dua bulan terakhir agar Museum PDRI bisa dibuka untuk umum.
Pada peresmian Museum PDRI ini hadir para tamu mulai dari Gubernur Sumatera Barat, Bupati 50 Kota, Walikota Padang, perwakilan kementerian dan lembaga, DHD Angkatan 45, keluarga Sjafroeddin Prawiranegara dan keluarga M. Rasjid, para pemangku adat, dan masyarakat umum.