A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Indonesia Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah KTT D-8 2025 - Ntvnews.id

Indonesia Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah KTT D-8 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Des 2024, 18:30
Elma Gianinta Ginting
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) atau forum ekonomi delapan negara berkembang di Ibu Kota baru Mesir atau New Adminstrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024). Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 Developing Eight (D-8) atau forum ekonomi delapan negara berkembang di Ibu Kota baru Mesir atau New Adminstrative Capital, Kairo, Mesir, Kamis (19/12/2024). (ANTARA/HO-Biro Pers Setpres)

Ntvnews.id, Kairo - Organisasi Kerjasama Ekonomi D-8, yang terdiri dari delapan negara berkembang mayoritas Muslim, mengumumkan pada Kamis, 19 Desember 2024, dukungannya untuk memperluas keanggotaan dan menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah KTT pada 2025.

Pengumuman tersebut termasuk dalam Deklarasi Kairo yang diterbitkan pada akhir KTT yang diadakan di ibu kota Mesir, menurut laporan kantor berita Mesir, yang disampaikan oleh Anadolu pada Jumat, 20 November 2024.

D-8, yang didirikan untuk memperkuat kerjasama ekonomi antar negara berkembang, terdiri dari Turki, Mesir, Nigeria, Pakistan, Iran, Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh. Para pemimpin dan delegasi dari negara-negara anggota memberikan dukungan penuh terhadap penerimaan Azerbaijan sebagai anggota resmi.

Deklarasi ini menegaskan penolakan terhadap sanksi ekonomi sepihak yang dikenakan kepada negara anggota, menyebut tindakan tersebut sebagai ancaman terhadap kestabilan ekonomi global dan pelanggaran terhadap hukum internasional. Negara-negara anggota juga menyerukan pencabutan segera sanksi tersebut.

Baca juga: Presiden Prabowo Hadiri KTT Ke-11 D-8 di Mesir

Para pemimpin menggarisbawahi komitmen bersama untuk perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan masa depan yang lebih inklusif, yang didasarkan pada rasa saling menghormati serta kerja sama. Mereka berjanji untuk memperjuangkan tujuan pembangunan bersama yang berlandaskan pada prinsip persaudaraan, keadilan, kesetaraan, demokrasi, dan supremasi hukum.

Deklarasi tersebut mengidentifikasi bidang prioritas untuk kerja sama, seperti pertanian, ketahanan pangan, energi, ilmu pengetahuan dan teknologi, industri, pengembangan usaha kecil dan menengah, infrastruktur, perdagangan, investasi, serta transportasi. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan yang adil dan inklusif di antara negara anggota.

Halaman
x|close