Ini Potret Lukisan Yos Suprapto yang Disebut Publik Kritik Jokowi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Des 2024, 00:30
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
 Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial (Istimewa)

"Saya rasa itu ekspresi kurator yang takut secara berlebihan," komentar Eros Djarot, yang turut hadir pada hari pembukaan.

Berikut adalah deretan potret lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial dan gagal dipamerkan:

Karya ini menampilkan seorang petani yang memberi makan seorang pria berdasi, yang tampaknya menggambarkan kelas elit. Menurut Yos, lukisan ini awalnya tidak menjadi masalah hingga kurator tiba-tiba meminta agar karya tersebut dihapus dari pameran. Karya ini terlihat seolah menyuarakan ketimpangan antara para pekerja agraris dan kalangan elite ekonomi.

 Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial  <b>(Istimewa)</b> Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial (Istimewa)

Potret seorang raja Jawa yang duduk di singgasana juga menjadi kontroversi karena dianggap terlalu berani. Raja tersebut terlihat menginjak rakyat sementara sosok lain memegang senjata api, menggambarkan simbol kekuasaan yang represif. Tema ini diyakini oleh para pengamat sebagai sebuah kritik tajam terhadap praktik pemerintahan yang otoriter.

 Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial  <b>(Istimewa)</b> Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial (Istimewa)

Lukisan lainnya menggambarkan seorang petani yang menuntun seekor sapi merah menuju istana, namun gerak-gerik petani tampak tertutup bayangan. Sapi merah tersebut menjadi elemen simbolis yang dapat dimaknai secara mendalam baik dalam konteks ekonomi maupun politik.

 Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial  <b>(Istimewa)</b> Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial (Istimewa)  Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial  <b>(Istimewa)</b> Lukisan Yos Suprapto yang dianggap kontroversial (Istimewa)

Karya terakhir menampilkan sosok yang mengangkat singgasana hingga ke langit, seakan mengisyaratkan supremasi kekuasaan yang terlepas dari realitas. Komposisi visual ini terlihat sederhana, namun penuh dengan pesan yang mencerminkan kesenjangan antara rakyat biasa dan pemimpin mereka. Lukisan ini memunculkan beragam interpretasi.

Halaman
x|close