Widodo menyebutkan bahwa banjir tidak hanya terjadi di Kecamatan Tempurejo, tetapi juga meluas ke Kecamatan Wuluhan, khususnya di Desa Glundengan, yang mempengaruhi 67 KK (201 jiwa).
Dinas Sosial Jember juga mendirikan dua dapur umum di Balai Desa Wonoasri dan Balai Desa Curahtakir untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi korban banjir.
Baca juga: Banjir Bikin Macet Parah Jalan Joglo Raya
Selain banjir, angin kencang juga melanda beberapa kecamatan seperti Ambulu, Kalisat, Sukowono, dan Sukorambi, yang mengakibatkan pohon tumbang dan menimpa rumah-rumah warga.
"Kami mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap menghadapi kemungkinan bencana hidrometeorologi, mengingat curah hujan di Jember masih diprediksi tinggi menurut laporan BMKG," ujarnya.
(Sumber: Antara)