“Api berhasil dikendalikan dan sudah padam. Kebakaran ini kemungkinan disebabkan oleh perangkat di dekat kabel elevator yang mengalami panas berlebih,” tulis Tellier.
Kejadian ini mengingatkan publik pada kebakaran hebat yang melanda Katedral Notre Dame pada 2019 lalu. Setelah lima tahun renovasi, katedral tersebut akhirnya dibuka kembali pada Desember 2024.
Baca Juga: Geger Mantan Presiden Prancis Kena Hukuman yang Tak Biasa
Pada 29 November, Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama istrinya, Brigitte, serta Uskup Agung Paris Laurent Ulrich, melakukan tur yang disiarkan secara nasional.
Dalam pidatonya, Macron menyatakan bahwa kebakaran Notre Dame merupakan luka bagi bangsa, namun usaha restorasi menjadi simbol kebangkitan. "Kebakaran di Notre Dame adalah luka nasional, dan Anda telah menjadi obatnya melalui tekad, kerja keras, dan komitmen. Prancis sangat berterima kasih," ungkap Macron.
Restorasi yang menelan biaya lebih dari 700 juta euro (sekitar Rp11,7 triliun) ini tidak hanya memperbaiki kerusakan fisik tetapi juga membersihkan kotoran dan jelaga dari interiornya. Proses ini juga melibatkan penggantian balok kayu besar di atap, yang menggantikan struktur abad pertengahan yang terbakar habis.
Kerusakan akibat kebakaran mencakup menara katedral, atap yang dikenal sebagai "hutan", serta kubah batu di atas transept dan nave. Namun, banyak artefak penting berhasil diselamatkan, termasuk jendela kaca patri, patung, karya seni, dan Mahkota Duri yang dianggap sebagai relik suci.