Dwikorita menambahkan bahwa kondisi atmosfer bisa berubah sewaktu-waktu, mengikuti dinamika yang ada, terutama di daerah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, atau angin puting beliung, seperti yang terjadi di daerah selatan Jawa Barat.
"Kami berharap masyarakat terus mengikuti informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG," tambahnya.
(Sumber: Antara)