Kericuhan baru mereda setelah ia kembali duduk dan menyerahkan alat penahan kepada pramugari, meskipun ia terus melontarkan komentar negatif.
Baca Juga: Soal Kelanjutan Penurunan Harga Tiket Pesawat, Erick Thohir: Perlu Kajian Lebih Dalam
Menurut laporan, insiden bermula ketika awak pesawat menolak menyajikan alkohol kepada penumpang tersebut. Media Afrika Selatan, News24, melaporkan bahwa ia kemudian ditangkap di Cape Town dan didakwa atas perilaku mengganggu serta menyebabkan kerusuhan di pesawat.
Penumpang itu membantah berada di bawah pengaruh alkohol, mengklaim bahwa ia hanya meminum wiski sekali sebelum naik pesawat. Ia menyatakan pertengkaran terjadi setelah pramugari tidak menyediakan minuman dingin yang ia minta, yang menurutnya menunjukkan sikap tidak ramah dari awak kabin.
Otoritas Penerbangan Sipil Afrika Selatan (SACAA) menyatakan telah menerima laporan dari maskapai dan akan menyelidiki insiden tersebut. Direktur Penerbangan SACAA, Poppy Khoza, menegaskan bahwa tindakan menyerang atau mengintimidasi awak kabin melanggar Undang-Undang Penerbangan Sipil dan dapat dihukum hingga enam bulan penjara.
Sementara itu, penumpang tersebut berencana menggugat maskapai.
Juru bicara FlySafair, Kirby Gorden, mengutuk tindakan tersebut dan menegaskan bahwa perilaku seperti ini merupakan pelanggaran pidana. Ia juga menyatakan bahwa penumpang tersebut akan dimasukkan dalam daftar larangan terbang.