"Perilaku seperti ini benar-benar tidak bisa diterima," tulis seorang pengguna media sosial.
"Penipuan semacam ini akan membuat wisatawan berhenti datang," tambah lainnya.
Baca Juga: Brimob Dipalak 1 Miliar oleh Warga Sipil Papua untuk Lewati Jalan Umum
Namun, seorang operator kapal dari Pantai Rin membela kru tersebut dengan alasan adanya pengalaman buruk sebelumnya di mana penumpang melarikan diri tanpa membayar setelah tiba di pantai.
"Ini bukan tentang bersikap kejam, tetapi melindungi mata pencaharian kami," ujar operator itu.
Direktur Kantor Pelabuhan Regional Koh Phangan, Wijak Chupharekit, mengungkapkan bahwa otoritas setempat sedang menyelidiki insiden ini. Ia juga telah menjadwalkan pertemuan dengan sekitar 50 operator taksi air pada 7 Januari 2025 untuk menyusun pedoman layanan yang lebih baik.
"Kami perlu memastikan bahwa kualitas layanan transportasi di Koh Phangan tetap terjaga agar reputasi pulau ini sebagai destinasi wisata tidak tercoreng," kata Wijak.
Insiden ini juga menyoroti pentingnya regulasi transportasi wisata di Koh Phangan, pulau yang terkenal dengan Pesta Bulan Purnama dan keindahan pantainya.