California Selatan, tempat kebakaran terjadi, telah mengalami kekeringan yang parah dan tidak menerima hujan signifikan selama berbulan-bulan. Tahun lalu, hanya kurang dari empat persen wilayah California yang terdampak kekeringan, namun tahun ini hampir 60 persen wilayahnya mengalami kondisi yang sama, menurut pemantau kekeringan AS.
Baca Juga : Video Mengerikan Kebakaran di Los Angeles, Bola Api Raksasa Menghanguskan Lebih 1.100 Rumah
Perubahan iklim turut berperan dalam meningkatnya frekuensi, durasi, dan luas area kebakaran hutan, sebagaimana diungkapkan dalam laporan Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).
Kondisi kering yang diperburuk oleh angin Santa Ana, angin panas dan kering yang umum di kawasan tersebut kemungkinan besar menjadi penyebab utama kebakaran ini.
Udara gurun yang kering bergerak dari pedalaman menuju pantai dan lepas pantai. Hal ini berperan dalam memperburuk kebakaran hutan karena mengurangi kelembapan di lingkungan secara signifikan, menyebabkan vegetasi menjadi sangat kering dan mudah terbakar.
Dalam kondisi seperti ini, bahkan percikan api dari puntung rokok, kendaraan, atau saluran listrik bisa memicu kebakaran.
Pada malam hari Selasa, angin kencang hingga 100 mph (160 km/jam) tercatat di daerah yang lebih tinggi, menurut ahli meteorologi dari AccuWeather, Danielle Ehresman.