Ia juga menyoroti pentingnya penerapan teknologi, investasi pada pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan produktivitas yang terukur sebagai langkah menjaga stabilitas pangan dan energi nasional. Presiden mengingatkan bahwa Indonesia tidak boleh terlalu bergantung pada sumber daya dari luar negeri, terutama dalam situasi krisis global.
"Dalam krisis dunia, tidak ada negara yang akan mengizinkan pangan keluar dari negaranya. Ini sudah hukum sejarah," tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa swasembada pangan dan energi tidak hanya menjadi prioritas, tetapi juga merupakan dasar bagi penciptaan lapangan kerja, penghematan devisa, dan kemandirian bangsa di masa depan.