"Saya rasa Anda juga telah mendengar pernyataan dari Menteri Luar Negeri Mesir dan Yordania. Yang paling penting bagi kami saat ini adalah implementasi kesepakatan gencatan senjata," ujar Wagner kepada wartawan.
Pada Sabtu, 25 Januari 2025, Trump mengungkapkan pendapatnya bahwa saatnya untuk "membersihkan" Gaza yang terkepung dan memindahkan warga Palestina ke Yordania dan Mesir.
Perang yang dilakukan Israel di Gaza sejak Oktober 2023 telah menyebabkan lebih dari 47.000 orang Palestina tewas, sementara banyak lainnya terpaksa meninggalkan Gaza yang hancur total.
Pada Senin, 27 Januari 2025, Inggris juga menolak usulan kontroversial dari Presiden AS, Donald Trump, mengenai pemindahan warga Palestina dari Gaza ke Yordania dan Mesir.
"Warga Palestina seharusnya bisa kembali ke rumah mereka, membangun kehidupan mereka kembali, dan melanjutkan hidup mereka," ujar juru bicara Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Komandan Hamas yang Diklaim Dibunuh Israel Tiba-tiba Muncul di Gaza
Dia menanggapi pandangan kontroversial yang diungkapkan oleh Trump pada 25 Januari 2025.