Ntvnews.id, Malaysia - Situasi banjir di Sarawak semakin memburuk dengan meningkatnya jumlah korban yang dipindahkan ke 34 pusat pengungsian sementara (PPS), dengan total sebanyak 1.823 orang.
Diketahui bahwa banjir yang melanda negara bagian tersebut merupakan yang terburuk dalam sejarah akibat hujan yang terus-menerus di beberapa daerah, termasuk Bintulu, Serian, Samarahan, Kuching, Miri, dan Sibu.
Mengutip laporan Utusan Sarawak dari media lokal Sinar Harian, dalam pernyataan Angkatan Pertahanan Awam (APM) Sarawak, sebanyak 32 PPS dibuka untuk menampung korban yang terdampak banjir, sementara dua PPS lainnya dibuka masing-masing untuk korban kebakaran dan tanah longsor.
Menurut pernyataan tersebut, lima PPS dibuka di wilayah Bintulu, 15 di Serian, empat di Samarahan, tiga di Kuching, empat di Miri, dan dua di Sibu.
Ilustrasi Banjir. (Dok.Antara)
Sementara itu, satu PPS di Miri, yaitu di Pusat Bulan Sabit Merah, juga dibuka untuk menampung korban tanah longsor, sedangkan satu PPS di Dewan Datuk Aaron Bawan Kanowit dibuka untuk korban kebakaran.
Data jumlah korban masih dalam proses pembaruan dan akan diinformasikan secara berkala.
Tak hanya berdampak pada ribuan warga, banjir juga menyebabkan terganggunya akses transportasi di kawasan perbatasan. Sejumlah wilayah di Kalimantan Barat (Kalbar) turut terdampak, mengakibatkan jalan lintas negara menuju Sarawak lumpuh total.